Minggu, 14 Agustus 2011

ancaman nyata dari luar angkasa

0 komentar
 
Ancaman nyata dari luar angkasa adalah serbuan bakteri yang telah mengalami mutasi sehingga menjadi pembunuh ganas.Tahun ini, penelitian ruang angkasa memasuki usianya yang ke 50. Banyak temuan baru dan bidang keilmuan angkasa luar maju pesat. Bahkan dapat disebutkan jauh lebih pesat ketimbang penelitian kebumian. Berbagai ancaman dari luar angkasa juga dapat diperhitungkan, dianalisa dan dicari penangkalnya. Baik itu ancaman tumbukan dengan meteorit besar atau berbagai ancaman lainnya. Sejauh ini dalam benak orang awam, yang terbayangkan sebagai ancaman dari angkasa luar adalah monster-monster mengerikan, baik berupa sosok raksasa atau makhluk luar angkasa berkulit hijau berukuran manusia kerdil yang ganas dan haus darah. Akan tetapi, ancaman nyata yang sebenarnya adalah serbuan bakteri pembunuh. Penelitian yang dilakukan badan antariksa AS-NASA di luar angkasa menunjukkan, bakteri yang berasal dari Bumi di ruang tanpa bobot mengalami mutasi menjadi bakteri amat mematikan. Sejumlah film fiksi ilmiah sudah menggambarkan bagaimana dahsyat dan mengerikannya serbuan makhluk luar angkasa berukuran kecil, yang memusnahkan kehidupan umat manusia di Bumi. Sekarang fiksi ilmiah semacam itu sudah menjadi kenyataan. Bakteri Salmonella yang dibawa dari Bumi dalam misi wahana penerbangan ulang-alik ke luar angkasa pada tahun lalu, terbukti mengalami mutasi menjadi bakteri amat mematikan. Untuk ujicoba, bakteri salmonella itu dibungkus dalam kemasan tiga lapis tahan pecah, untuk mencegah bakteri amat mematikan itu lolos ke udara. Salmonella adalah bakteri berbentuk batang, yang memicu gejala keracunan makanan ditandai dengan buang air terus menerus pada manusia. Dalam kondisi normal, keracunan salmonella dapat diobati menggunakan antibiotika dan pemberian tambahan cairan elektrolyt. Tapi pada anak-anak atau kelompok risiko, bakteri salmonella dapat memicu penyakit berat hingga kematian. Penyakit berat yang ditimbulkan bakteri salmonella antara lain infeksi saluran pencernaan, typhus dan paratyphus. Dalam penelitian di luar angkasa, bakteri salmonella yang dibawa dikembangbiakan dalam kultur makanan. Setibanya kembali ke Bumi, bakteri salmonella yang dikembangbiakan di lingkungan tanpa bobot itu diujicoba pada tikus di laboratorium. Hasilnya, bakteri yang dibawa ke luar angkasa membunuh tikus percobaan jauh lebih cepat, dibanding tikus ujicoba yang mendapat infeksi salmonella yang berkembang biak di Bumi. Inilah skenario horror dari bakteri pembunuh dari luar angkasa. Sekitar 150 sekuens gen dari salmonella yang dibawa ke ruang angkasa, terbukti jauh lebih aktiv dibanding gen salmonelle normal. Demikian diungkapkan pimpinan penelitian, Dr. Cheryl Nickerson dari Universitas Arizona; “Kita mengirim astronot lebih lama lagi ke luar angkasa dan semakin jauh dari Bumi. Dengan itu risiko penyakit infeksi lebih besar lagi.“Kekebalan Tubuh MelemahSeperti diketahui, dalam kondisi tanpa bobot sistem kekebalan tubuh manusia berfungsi lebih lemah ketimbang jika berada di Bumi. Artinya risiko untuk terinfeksi bibit penyakit juga menjadi lebih besar lagi. Bayangkan jika bakteri yang menyerang adalah dari jenis yang sudah mengalami mutasi, dengan tingkat fatalitas yang juga jauh lebih tinggi dari bakteri sejenis di Bumi. Di masa depan, ancaman kesehatan gawat semacam itu, akan semakin sering dihadapi para astronot dalam misi cukup lama di luar angkasa.Sejauh ini penelitian baru mencakup serangan bakteri, yang memang berasal dari Bumi dan terbawa ke luar angkasa. Belum diketahui, apakah di luar angkasa yang sulit diketahui batasnya itu, juga terdapat bakteri lainnya yang masih menunggu inang baru dari Bumi. Ancaman sejauh itu belum dibayangkan oleh Dr.Cheryl Nickerson. Akan tetapi, peneliti dari Universitas Arizona itu juga menarik sisi positiv dari temuan bakteri salmonella yang mengalami mutasi di luar angkasa. Nickkerson menjelaskan ; “Jika kita memanfaatkan pengetahuan dan sifat bakteri tsb, kita dapat memiliki kemungkinan pengembangan metode baru pengobatan dari penyakit yang ditimbulkannya, pembuatan obat-obatan baru atau bahkan vaksinnya.“ Penyebab mutasi bakteri itu, menurut Nickerson bukan kondisi tanpa bobot itu sendiri. Melainkan dampak kondisi tanpa bobot pada cairan di dalam sel. Akibat kondisi tanpa bobot di luar angkasa, mekanisme gesekan molekul dalam cairan sel berkurang

Readmore...

NASA Akan Bangun "SPBU" di Luar Angkasa

0 komentar
 
NASA ingin membangun stasiun pengisian bahan bakar di luar angkasa, sebuah fasilitas penting yang diperlukan untuk penjelajahan luar angkasa yang lebih jauh, bahkan untuk hidup di luar angkasa.
"Menyimpan bahan yang mudah meledak, seperti hidrogen dan oksigen cair, dalam suhu rendah penting untuk misi jangka panjang," demikian dinyatakan NASA. Jadi, pembuatan stasiun pengisihan bahan bakar tidak sesederhana membuat SPBU di Bumi. Bahan bakar roket berbentuk cairan pada suhu rendah (kriogenika). Jika tidak disimpan dalam suhu yang tepat serta perlindungan yang cukup, cairan bisa mendidih dan berubah menjadi gas.
Stasiun pengisian ini penting mengingat misi-misi NASA berikutnya adalah mengirim manusia ke asteroid pada 2025 dan ke Mars pada pertengahan 2030-an. Pengisian bahan bakar akan dilakukan di orbit pesawat atau di permukaan planet atau bulan.
NASA sudah menunjuk empat perusahaan untuk melakukan studi terhadap fasilias ini, yaitu Analytical Mechanics Associates Inc, Ball Aerospace and Technologies Corporation, Boeing, dan Lockheed Martin Space Systems. NASA telah menghibahkan total 2,4 juta dollar AS kepada keempat perusahaan tersebut.
"Setiap perusahaan harus menghasilkan laporan mengenai teknologi manajemen cairan kriogenika, kemampuan dan infrastruktur untuk kelangsungan stasiun pengisian bahan bakar, serta kemungkinan penggunaan sumber daya manusia di luar angkasa," demikian pernyataan NASA. Penelitian akan fokus pada jarak antara teknologi yang berkembang saat ini dan teknologi yang dibutuhkan stasiun pengisian bahan bakar.
Selama pengujian program ini, NASA akan melakukan uji penerbangan. Untuk tujuan yang sama, NASA juga melakukan percobaan yang disebut Robotic Refueling Mission di International Space Station, Juli lalu. Misi ini dilakukan terhadap Atlantis.
Readmore...
Rabu, 29 Juni 2011

TIPS MENANGKAL HIPNOTis.

0 komentar
 
  1. mendengar musik.
  2. Berhati-hati jika berada dalam perjalanan dan tiba-tiba terserang kantuk yang tidak wajar. Mungkin kantuk Anda disebabkan masuknya pengaruh dari orang lain. Orang ini sedang melakukan aksi hipnotis yang disebut “telepathic forcing”.
  3. Apakah Anda orang yang latah? Jika ya, pastikan Anda tidak bepergian sendiri. Latah adalah pintu gerbang termudah untuk memasukkan pengaruh hipnotis. Dengan bantuan kejutan, pengaruh hipnotis akan mudah masuk. Kondisi yang sama juga berlaku untuk tipe orang yang sangat mudah terkejut oleh hal apapun.
  4. Mencoba selalu tenang menghadapi segala macam hal yang ada dihadapan mata. Kadang kala, penghipnotis menggunakan teknik hipnotis berkelompok. Mereka akan memancing kelengahan Anda dengan mengerumuni Anda secara mendadak tanpa alasan. Kepanikan hanya mempermudah pengaruh hipnotis mereka. Jangan juga mudah terpengaruh oleh orang yang menepuk Anda secara tiba-tiba. Hindarkan fokus pada orang tersebut untuk menghindari pengaruh hipnotis. Mual, pusing, dada sesak yang datang tiba-tiba bisa jadi adalah pengaruh awal dari energi gendam dan hipnotis yang sedang dikerahkan seseorang pada Anda. Niatkan membuang pengaruh energi negatif tersebut untuk membuang energi negatif tersebut.
  5. Menyibukkan pikiran, bernyanyi dalam hati dan memikirkan hal yang cukup berat akan menguatkan konsentrasi Anda sehingga dapat menangkal masuknya pengaruh hipnotis.
  6. Cara lain yang bisa kita ambil untuk menangkal hipnotis adalah dengan mempelajari ilmu hipnotis itu sendiri. Dengan mempelajari ilmu hipnotis, kita dapat mengenal jenis-jenis ilmu hipnotis serta cara melakukannya. Mengetahui cara melakukan hipnotis membuat kita bisa mempersiapkan cara dan diri untuk menangkal hipnotis tersebut. Lebih jauh lagi, mempelajari ilmu hipnotis akan membawa manfaat bagi kita. Selain untuk perlindungan diri, ilmu hipnotis yang kita kuasai bisa bermanfaat untuk memberikan terapi kesehatan tubuh, terapi kesehatan jiwa dan beragam terapi kain. Ilmu hipnotis bisa pula digunakan untuk terapi berhenti merokok dan pembiusan saat melahirkan. Ilmu hipnotis dapat dipelajari secara ilmiah dan dapat dilatih. Seseorang tidak harus memiliki kedalaman jiwa serta bekal tenaga dalam untuk bisa berlatih hipnotis.
Readmore...
Sabtu, 04 Juni 2011

Laonastes aenigmanus

0 komentar
 
Halo sobat alien, silahkan baca artikel yang menarik ini ya....
Seekor hewan pengerat yang mirip tupai ditemukan di Laos. Penemuan ini menjadi luar biasa karena hewan ini sudah dianggap punah sekitar 11 juta tahun lalu.

Hewan ini menjadi pemberitaan hangat pada 2005 lalu, saat hewan ini dianggap sebagai jenis baru mamalia yang ditemukan dalam 30 tahun terakhir.Namun, kini para ilmuwan memercayai hewan ini adalah "fosil hidup", sebagai sisa-sisa kelompok hewan pengerat pra sejarah yang pernah hidup di Asia Tenggara.

Hewan yang dalam bahasa Latin dinamakan Laonastes aenigmanus ini ditemukan para ilmuwan di sebuah pasar di Laos awal tahun lalu.Robert Timmins dari Wildlife Conservation Society, melihat hewan ini dijual bersama satur-sayuran. "Saya segera mengetahui hewan itu adalah jenis baru yang belum pernah saya lihat sebelumnya,"kata Timmins.Meski hewan ini belum dikenal kalangan ilmuwan dunia, namun masyarakat lokal laos sangat mengenal hewan ini. Masyarakat setempat menamakan hewan ini Hewan pengerat ini berbulu abu-abu gelap dan berukuran sebesar seekor tupai. Kaki-kai hewan ini pendek, memiliki ekor berbulu dan moncong panjang.

Teka-teki kha-nyou

Setelah kha-nyou ditemukan, spesimen hewan ini segera dikirim ke Museum Sejarah alam London, untuk dibandingkan dengan contoh koleksi museum ini. Berdasarkan perbedaan tengkorak, gigi, tulang dan bagian tubuh lainnya serta hasil analisa DNA, para ilmuwan menyimpulkan kha-nyou adalah keluarga hewan pengerat baru yang lebih dekat hubungannya dengan hewan pengerat di Afrika dan Amerika Selatan dibanding Asia. Namun, saat fosil seekor pengerat yang sudah lama punah ditemukan di Cina tahun lalu oleh tim dari Amerika Serikat, para ilmuwan kemudian memperkirakan kha-nyou adalah bagian dari jenis pengerat yang sudah punah ini. Para ilmuwan kemudian melakukan penelitian ulang dan menemukan bahwa tengkorak, gigi, rahang bawah dan karakteristik bagian-bagian tubuh lainnya memiliki kesamaan dengan fosil yang ditemukan di Cina itu. Sehingga, para ilmuwan memercayai kha-nyou adalah keluarga jenis pengerat Diatomydae yang sudah lama punah. Mary Dawson, dari Museum Sejarah alam Carnegie di Pittsburg, mengatakan kemunculan kembali seekor mamalia setelah lama dianggap punah merupakan kejadian yang amat langka. "Sebuah keluarga baru mamalia tidak muncul begitu saja setiap hari," kata Dawson kepada BBC. "Saat kita menemukan 'fosil hidup' seperti ini, membuka jalan bagi kita untuk mempelajari keberagaman hayati pada level molekul di masa lampau yang jarang kita miliki."

Binatang malam

Habitat hidup leonastes adalah kawasan bebatuan berseling dengan sedikit pepohonan. Hewan ini diduga adalah hewan nocturnal atau hewan malam namun kesimpulan itu belum dapat dibuktikan dengan penelitian di alam bebas. Dr Mary Dawson mengatakan upaya untuk melindungi keberadaan laonastes harus dijadikan prioritas utama. "Kami belum mengetahui status hewan ini, apakah jumlah mereka masih banyak atau tinggal beberapa ekor saja. Jadi hewan ini sebaiknya dilindungi sebelum punah," kata Dawson.

Penemuan menarik

Kawasan Asia Tenggara tempat hewan ini ditemukan dianggap sebagai salah satu kawasan kaya keberagaman hayati di dunia. Beberapa jenis mamalia telah ditemukan di Asia Tenggara beberapa tahun belakangan, termasuk spesies baru kelelawar, pengerat mirip tikus dan mamalia yang mirip landak. "Nampaknya masih banyak lagi penemuan hewan-hewan aneh dan menarik di Asia Tenggara," kata Paula Jenkis dari Museum Sejarah Alam London yang meneliti Laonastes.
Readmore...

1. Coelacanth

0 komentar
 


Coelacanth adalah yang paling terkenal dari semua “fosil hidup” dan pantas menjadi # 1 dalam daftar ini, karena ini adalah contoh terbaik dari sebuah takson Lazarus, ini adalah binatang yang seharusnya lama punah dan tak terduga ditemukan masih hidup hingga sekarang. Ikan ini seharusnya telah punah pada periode Cretaceous, bersama dengan dinosaurus, tetapi pada tahun 1938, sebuah spesimen hidup tertangkap di Afrika Selatan. Sejak itu, spesimen telah dilihat dan difoto, dan spesies Coelacanth kedua bahkan ditemukan di Indonesia pada tahun 1999. Ikan ini adalah predator besar, panjangnya 2 meter, mereka memakan ikan yang kecil, termasuk hiu kecil, dan biasanya ditemukan di laut dalam perairan gelap.
Readmore...

2. Polypterus Senegalus

0 komentar
 


Ikan Africa ini sering disebut “belut dinosaurus”, karena penampilan mereka dan sirip punggung bergerigi. Mereka sebenarnya bukan belut, tetapi anggota keluarga Bichirs. Meskipun sering dijual sebagai hewan peliharaan eksotis “belut dinosaurus”, mereka dapat bertahan keluar dari air untuk jangka waktu yang lama selama kulit mereka tetap basah.
Readmore...

3. Alligator Gar

0 komentar
 


Ini predator bersisik tebal yang ditemukan di AS selatan, utara dan timur Meksiko, menjadi ikan air tawar terbesar di Amerika Utara. Alligator Gar dapat tumbuh hingga 4 meter dan berat sampai 200 kg. Alligator Gar yang disebut demikian karena penampilan mereka mirip reptil buaya dan rahang yang panjang, memiliki 2 sisi gigi yang tajam. Alligator Gar adalah predator yang rakus dan telah dikenal berbahaya untuk manusia, meskipun belum dikonfirmasi kematian karena Alligator Gar telah dicatat sampai saat ini. Gar adalah salah satu dari ikan tertua yang hidup saat ini.
Readmore...

4. Sawfish

0 komentar
 


Hewan ini adalah korban dari periode Cretaceous, dan dapat ditemukan baik di laut atau di sungai pada kedalaman 100 km dengan panjang 7 meter, ikan ini terlihat seperti ikan hiu dengan mulut yang menyerupai gergaji mesin, namun sawfish bukan termasuk di dalam spesies ikan hiu hanya mirip. Sawfish itu sebenarnya bukan ras hiu, melainkan termasuk ras ikan pari, dari bentuk bawah badannya yang berbentuk datar, tidak seperti hiu yang bagian bawahnya yang lebih ramping berbentuk streamline yang memudahkan hiu untuk berenang dengan cepat di air, dan sawfish mempunyai mulut kecil yang sejajar dengan tubuh bagian bawahnya yang menyatu dengan tubuhnya. Sawfish juga punya sirip depan yang sejajar dengan bagian bawahnya.
Readmore...

5. Arapaima

0 komentar
 


Sekilas ikan ini mirip dengan ikan arwana, Arapaima Amazon dianggap sebagai ikan air tawar terbesar di dunia. Menurut deskripsi awal, bisa tumbuh sampai sampai 4,5 meter, tapi hingga saat ini, Arapaima besar seperti ini jarang ditemukan dan arapaimas paling dewasa rata-rata berukuran 2 meter. Arapaima memakan ikan kecil, krustasea dan apa pun hewan yang kecil bisa masuk ke dalam mulut mereka. Salah satu ciri menarik dari ikan ini adalah menghirup oksigen dari udara agar bertahan hidup. Arapaimas tidak menimbulkan bahaya bagi manusia dan sering diburu untuk diambil dagingnya, sayangnya Arapaima sangat langka saat ini.
Readmore...

6. Sturgeon

0 komentar
 


Sturgeon sudah dikenal sebagai salah satu sumber utama kaviar(telur ikan) karena penangkapan secara berlebihan, populasinya sedang terancam saat ini. Spesies sturgeon terbesar dapat tumbuh hingga 6 meter, yang sama besar dengan hiu putih, Sturgeon memakan binatang kecil dari dasar laut dan tidak menimbulkan bahaya bagi manusia, kecuali diprovokasi.
Readmore...

7. Frilled Shark

0 komentar
 


Ini predator laut dalam, salah satu hiu yang paling primitif hidup pada zaman sekarang, adalah peninggalan dari periode Cretaceous, hiu berjumbai dapat tumbuh hingga 2 meter (Ukuran Hiu perempuan lebih besar daripada hiu laki-laki) dan mereka tinggal di perairan dalam, di mana sebagian besar mereka makan cumi-cumi. Mereka tidak berbahaya bagi manusia, dan Sebenarnya, hiu menghabiskan seluruh hidup mereka tanpa melihat manusia karena mereka tinggal di laut dalam. Hanya spesimen yang sudah mati biasanya terlihat di permukaan dan dicatat oleh nelayan atau ilmuwan.
Readmore...